Setelah India, AS Juga Akan Blokir TikTok
Kekhawatiran itu diungkapkan oleh para pejabat AS dan anggota parlemen dalam beberapa pekan terakhir, tapi TikTok membantah mereka ada hubungan dengan pemerintah China.
Trump sebelumnya dilaporkan akan mengambil alih kepemilikan TikTok dari perusahaan induk China ByteDance ke perusahaan AS, tapi kini mengumumkan hendak melarang penggunaan aplikasi itu di "Negeri Paman Sam".
Saat berbicara ke para wartawan di Air Force One Trump berkata, "Soal TikTok sejauh ini, kami melarang mereka di Amerika Serikat." Ia menambahkan, dia akan mengambil tindakan secepatnya pada Sabtu (1/8/2020) untuk menggunakan kekuatan ekonomi darurat atau perintah eksekutif.
Langkah Trump ini ditempuh menyusul adanya tinjauan dari Komite Investasi Asing (CFIUS) di AS, yang menyelidiki kesepakatan-kesepakatan yang berdampak ke keamanan nasional AS. TikTok yang sangat populer di kalangan generasi muda, diperkirakan memiliki 1 miliar pengguna di seluruh dunia.
Saat dihubungi oleh kantor berita AFP, TikTok menolak berkomentar tentang rumor penjualannya dengan berujar, "Kami yakin akan kesuksesan jangka panjang TikTok." "Ratusan juta orang memakai TikTok untuk hiburan dan koneksi, termasuk komunitas kreator dan artis kami yang meraup penghasilan dari platform ini."
Sumber : kompas.com